Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Memahami untuk Mendidik

Berlatar belakang mahasiswa pendidikan, pendidikan fisika tepatnya, tidak lantas membuat saya menjadi seseorang yang mumpuni dalam mendidik. Jika mendidik diartikan dalam mengajar, saya mampu untuk itu. Namun jika mendidik berarti memahami pula kondisi anak didik, maka saya belumlah sampai pada memahami seutuhnya kondisi anak didik. Baik dari kondisi pola pikirnya, karakternya, lingkungannya, maupun psikologisnya. Cukup sulit untuk saya mendidik dengan memahami anak didik terlebih dahulu di zaman sekarang dengan pergaulan yang semakin luas dan menantang. Jika tantangan zaman dahulu berkutat pada internal si anak didik dan lingkungan sekitarnya yang masih bisa dijangkau. Maka lian halnya dengan tantangan zaman sekarang yang sudah merambat pada ranah informasi dunia maya dan lingkungan yang cakupannya sangat luas. Hal ini mau tidak mau membuat saya menyesuaikan diri dengan tantangan zaman yang tentu penanganannya akan berbeda dengan contoh-contoh yang sering dosen saya ajarkan. Dinamisa

Tulisan Ini Untukmu, Bil

Gambar
Hari ini tepat 5 hari setelah kepergianmu Bil. Seolah masih mimpi jika dirimu tak ada di rumah ini. Suaramu tak ada ketika kami makan. Tak ku sangka pagi itu terakhir aku melihat dan mendengarmu. Pagi itu akhirnya kubukakan pintu untukmu dan kuijinkan kau keluar. Sejujurnya aku tak mau kau kemana-mana karena badanmu yang sudah semakin parah keadaannya, hidungmu yang sudah tidak sensitif bau, matamu yang selalu mengeluarkan kotoran, kakimu yang sedikit goyah dalam langkahmu. Kau harus tahu kalau aku akan membawamu ke dokter di sore hari. Aku pikir kau hanya ingin menghirup udara luar setelah beberapa hari kau hanya didalam rumah. Aku pikir kau akan kembali di sore hari sehingga aku bisa membawamu ke dokter dan mengobatimu. Tapi kau tak pernah kembali hingga hari ini. Kucari dirimu, namun kau tak ada. Pun tak ada tanda-tanda keberadaanmu. Andai engkau tahu, aku selalu menangis tiap melihat foto dirimu di handphoneku. Fotomu mengingatkanku padamu, mengingatkan tingkahmu yang lucu, me