Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

CIBUYUTAN, POTRET PELOSOK NEGERIKU

CIBUYUTAN, POTRET PELOSOK NEGERIKU Cibuyutan, sebuah kampung di daerah Bogor yang hanya berjarak 80 km dari Jakarta. Banyak yang berpikiran jika kampung tersebut tidaklah se-pelosok kampung-kampung di luar Jawa hanya karena letaknya masih di daerah Bogor yang kita pun sudah sama-sama tahu bahwa kota Bogor menjadi pilihan tempat berlibur. Tapi tahukah Anda jika Cibuyutan memiliki kondisi yang sama dengan kampung-kampung di pelosok negeri nan jauh disana? Akses untuk kesana pun cukup sulit padahal di kota mereka sibuk dengan pembangunan-pembangunan jalan yang merupakan proyek menguntungkan untuk mereka. Ketika kita saat ini sudah sangat merasakan betapa mudahnya akses informasi apapun karena perkembangan teknologi sudah menjadi sahabat yang tidak terlupakan di dalam kehidupan kita. Ataupun kita yang saat ini bisa menjadi apa yang kita mau tanpa adanya penghalang hingga seolah-olah dunia ini milik kita. Kondisi yang terbalik justru selalu hadir di Cibuyutan yang selalu hidup denga

RUU PT??????

RUU PT???? Pendidikan merupakan hak setiap manusia, tidak terkecuali untuk warga negara Indonesia. Dalam landasan negara kita pun tertulis jelas bahwa tujuan dari negara ini adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencapainya tentu saja melalui pendidikan untuk semua. Sudahkah hari ini education for all dirasakan oleh semua elemen masyarakat yang ada di negeri ini? Atau justru pendidikan merupakan suatu yang sangat sulit untuk didapatkan? Menurut saya pendidikan hari ini semakin sulit. Mulai dari tingkat dasar sampai ke tingkat universitas. Di tingkat univesitas bahkan sampai sekarang sedang digodog aturannya. Pernahkah kalian (mahasiswa) mendengar RUU PT (Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi)? Sadarkah kalian jika RUU ini sampai disahkan bisa menjadi bumerang untuk kita? UU BHP telah berlalu, namun bukan berarti jiwa yang ada didalam UU BHP juga sudah sirna. Sadarkah kalian jika jiwa UU BHP coming back dalam bentuk yang sedang digodog saat ini. Meskipun para anggota dewan men

SIAPAPUN KALIAN, KALIAN TETAP KAKAK SAYA

SIAPAPUN KALIAN, KALIAN TETAP KAKAK SAYA UNJ bukanlah tujuan saya, bukanlah impian saya. Tapi justru disini saya menemukan bagian dari diri saya, bagian dari jiwa saya yang tumbuh sebagaimana seharusnya. Di tempat ini cita-cita saya muncul. Cita-cita yang sebenarnya saya inginkan bukan cita-cita yang berlandaskan. Bahkan jika saya melihat diri saya yang sekarang maka keadaan yang jauh berbeda akan sangat terlihat dibandingkan dengan diri saya yang dulu. Dulu orang-orang tidak mengenal saya ataupun saya hanya mampu menjadi setitik tinta dalam suatu lukisan yang belum berarti apa-apa. Ketika melangkahkan kaki di UNJ saya bukanlah siapa-siapa, bahkan ada atau tidak adanya saya ya tidak masalah. Namun hari ini saya sudah menjadi siapa-siapa. Memang belum sebesar kalian ataupun semahir kalian kakak-kakakku, tapi paling tidak hari ini saya mulai diperhitungkan. Aktif dalam suatu organisasi bukanlah jiwa saya sebelum saya mengenal kalian. Saya pun meyakini bahwa kalian sadar bahwa say