Koruptor Tidak Pernah Stagnan

                                              Koruptor Tidak Pernah Stagnan
Indonesia, negerimu negeriku. Suatu hal jujur ketika kita megatakan bahwa semua ada di Indonesia bahkan julukan zamrud khatulistiwa maupun gemah ripah loh jinawi pun sudah kita sandang. Sampai ketika ada pertanyaan “apa sih yang ga ada di Indonesia?” pun rasanya pantas diutarakan. Namun, tahukah Anda penghargaan yang Indonesia sandang di tingkat Asia-Pasifik saat ini? Negara TERKORUP se-Asia-Pasifik. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya kaya dalam hal sumber daya alamnya namun juga para perampasnya. Tidak mengherankan ketika kita menyandang gelar ini mengingat dan melihat justru semakin banyak pejabat-pejabat yang terindikasi korupsi. PUKAT (Pusat Kajian Anti-Korupsi UGM) juga melansir bahwa tidak ada peningkatan yang signifikan terkait kasus-kasus korupsi dan menurut PUKAT UGM ada logika berpikir yang salah dimana pemerintah mengatakan bahwa pemerintahannya maju mengingat banyak kasus korupsi yang akhirnya tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi, menurut PUKAT semakin banyaknya koruptor yang tertangkap ini mengindikasikan bahwa negeri ini memang sedang ‘sakit’. Ya memang benar bahwa semakin banyaknya koruptor yang tertangkap semakin mengindikasikan dan memperlihatkan bahwa koruptor memang mempunyai lahan di Indonesia.
Mari kita lihat, akhir-akhir ini justru yang melakukan tindakan korupsi merupakan kaum muda (baca:politisi muda). Seperti kasus yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan yakni kasus Nazarudin dan Angelina Sondakh, mereka berdua hitungannya adalah kaum muda yang terjun di dunia politik. Banyak pertanyaan ataupun pernyataan yang muncul ketika kaum muda banyak yang terjerat kasus korupsi seperti apakah politik kaum muda hanyalah politik praktis? Atau mereka hanya bisa beretorika saja? Hal ini sangat disayangkan mengingat kaum muda ini menjadi harapan dan tumpuan Indonesia mampu keluar dari bencana korupsi. Jika kita bandingkan dengan tahun sebelum-sebelumnya, para koruptor adalah generasi tua. Bahkan hingga saat ini pun masih banyak kasus-kasus korupsi yang pelakunya adalah generasi tua namun belum selesai. Jangankan belum selesai bahkan banyak dari mereka yang merupakan elit-elit partai politik sehingga cukup susah untuk disentuh, kekuasaan dan uang lagi-lagi menunjukkan kemampuannya menangani permasalahan. Tindakan-tindakan korupsi pun tidak hanya berada pada level nasional saja tetapi sudah pada tahapan pejabat pedesaan. Wah, semakin banyak saja PR KPK dalam menangani berbagai kasus korupsi yang juga sudah sampai pada politisi muda dan lahan permainan yang sudah mencapai tingkat pedesaan. Sangat lumrah ketika dikatakan bahwa koruptor tidak pernah stagnan dari Indonesia dan justru pengkaderannya semakin bagus, lihat saja kaum muda sudah banyak yang terjangkiti dan tempat bermainnya pun sampai ke pedesaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI SOSIAL JAKARTA

MELINDUNGI ASET NEGARA DARI PENJAJAHAN

CIBUYUTAN, POTRET PELOSOK NEGERIKU