Berbagi Inspirasi dengan Kampung Cibuyutan


Perjalanan Kampung Sarjana bulan Juni ini berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Pada bulan ini kami dibantu oleh 8 orang volunteer dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka siap untuk berbagi dengan Kampung Cibuyutan. Mereka adalah Dian, Sarah, dan Didi (UNJ), Diyan (Telkom), Sari dan Inda (UI), Dhea (Jurnalis), Ilyas (BiNus). Yap, bulan ini kami tim besar.
Jumat, 20 Juni 2014 mengawali perjalanan kami di bulan Juni. Sekitar pukul 20.00 kami berangkat menuju rumah Pak H.Apang untuk mengistirahatkan tubuh yang keesokan harinya bergulat dengan Kampung Cibuyutan. Alhamdulillah, sekitar pukul 23.00 kami sampai dan bisa beristirahat.
Adzan subuh pagi itu menjadi tanda persiapan Kampung Sarjana menuju Cibuyutan. Bismillah, perjalanan pun dimulai. Pagi nan sejuk menjadi irama perjalanan tim Kampung Sarjana. 2 jam berjalan akhirnya kami sampai di MI Miftahussolah, satu-satunya pendidikan dasar di Kampung Cibuyutan. Setelah cukup beristirahat di sekolah, kami berkunjung ke rumah Pak RT untuk sarapan sejenak, bercengkrama satu sama lain dengan volunteer, mengenal lebih jauh motivasi volunteer ke Kampung Cibuyutan serta briefing kegiatan hari ini dan esok. Waktu pun menunjukkan pukul 15.30, sharing dan berbagi inspirasi pun dimulai. Di sekolah diadakan Kelas Edukasi untuk ibu-ibu Cibuyutan. Kali ini Kelas Edukasi diisi oleh Kak Nadiya dan Kak Didi yang menyampaikan perjuangan mereka untuk berkuliah. Tujuan Kelas Edukasi ini adalah memberikan inspirasi nyata dalam bentuk sharing. Tak hanya sharing saja, ibu-ibu Cibuyutan pun banyak bercerita mengenai anak-anaknya dan kehidupan keluarganya. Berbagai permasalahan mengenai sulitnya menyekolahkan anak pun diketahui melalui sharing tersebut diantaranya masalah biaya, jauh dengan dengan orang tua, hingga masalah administrasi tidak adanya akte kelahiran karena tidak adanya surat nikah sang orang tua. Di lain tempat, berjalan pula Kelas Sarjana untuk kelompok umur anak bawang (belum sekolah) sampai kelas 4 SD. Anak-anak ini diajari bagaimana cara membuat kincir angin dengan menggunakan mineral gelas dan mewarnainya menggunakan cat. Terlihat sekali anak-anak menikmatinya dan bisa menjalankan motoriknya. Hujan pun turun seiring berakhirnya kegiatan Kampung Sarjana sore itu. Malam hari kami menginap di rumah adik-adik Cibuyutan yang sudah SMP. Malam itu kami gunakan pula untuk bercengkrama dengan keluarga adik SMP tersebut.
Keesokan harinya kegiatan dilanjutkan kembali. Kelas Sarjana yang sebelumnya sudah membuat kincir dan mewarnainya dilanjutkan dengan merangkai kincirnya untuk dipasang di pagar sekolah mereka. Tak hanya itu, anak-anak pun mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh Kak Jali dan Kak Nadiya. Mereka terlihat asyik sekali mendengarkan dongeng yang mengangkat tema ‘Bersyukur’ itu. Selajutnya giliran Kelas Sarjana untuk kelompok kelas 5 SD sampai 9 SMP yang akan bertemu orang yang insyaAllah akan menginspirasi mereka, Kak Sigit yang alumni IPB dan aktif dalam komunitas sosial (Inovasia) yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat. Kak Sigit banyak berbagi inspirasi dengan adik-adik Cibuyutan. Mulai dari menceritakan perjuangan kuliahnya sampai memberikan adik-adik Cibuyutan buku cita-cita. Inilah akhir kegiatan tim Kampung Sarjana bulan Juni. Seru kan? Tunggu ya cerita kami selajutnya. Semoga bisa menginspirasi kalian dalam berbagi dan peduli pada sesame secara berkesinambungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONDISI SOSIAL JAKARTA

MELINDUNGI ASET NEGARA DARI PENJAJAHAN

CIBUYUTAN, POTRET PELOSOK NEGERIKU